Minggu, 29 Oktober 2017

ASETAZOLAMID

ASETAZOLAMID
Farmakodinamika
Efek farmakodinamika yang utama dari asetazolamid adalah penghambatan karbonik anhidrase secara nonkompetitif. Akibatnya terjadi perubahan sistemik dan pearubahan terbatas pada organ tempat enzim tersebut berada.
Asetazolamid memperbesar ekskresi K+, tetapi efek ini hanya nyata pada permulaan terapi saja, sehingga pengaruhnya terhadap keseimbangan kalium tidak sebesar pengaruh tiazid.
Farmakokinetik
Asetazolamid diberikan per oral.Asetozalamid mudah diserap melalui saluran cerna, kadar maksimal dalam darah dicapai dalam 2 jam dan ekskresi melalui ginjal sudah sempurna dalam 24 jam. Obat ini mengalami proses sekresi aktif oleh tubuli dan sebagian direabsorpsi secara pasif. Asetazolamid terikat kuat pada karbonik anhidrase, sehingga terakumulasi dalam sel yang banyak mengandung enzim ini, terutama sel eritrosit dan korteks ginjal walaupun eritrosit mengandung banyak karbonik anhidrase. Obat penghabat karbonik anhidrase tidak dapat masuk kedalam eritrosit, jadi efeknya hanya terbatas pada ginjal saja. Distribusi penghambat karbonik anhidrase dalam tubuh ditentukan oleh ada tidaknya enzim karbonik anhidrase dalam sel yang bersangkutan dan dapat tidaknya obat itu masuk ke dalam sel. Asetazolamid tidak dimetabolisme dan diekskresi dalam bentuk utuh melalui urin.
Efek samping
Intoksikasi asetazolamid jarang terjadi. Pada dosis tinggi dapat timbul prasenta dan kantuk yang terus menerus. Asetazolamid mempermudah pembentukan batu ginjal disebabkan karena berkurangnya eksresi sitrat ; kadar kalsium dalam urin tidak berubah atau meningkat.
Menyebabkan disorientasi mental pada pasien sirosis hepatitis. Hali ini disebabkan oleh amoniak yang biasanya disekresi kedalam urin masuk kedalam darah karena tidak adanya H+ yang terbentuk dalam sel tubuli. Biasanya H+ tersebut bergabung dengan NH3 membentuk NH4  yang berguna untuk menukar ion tetap dalam cairan tubuli. Hati tidak mampu mengubah amoniak yang terlalu banyak menjadi urea dan amoniak inilah yang menyebabkan disorientasi mental.
Asetazolamid sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan.

DAFAR PUSTAKA

Deperatemen Farmakologi  dan Terapeutik Fakultas Kedoteran Universitas Indonesia. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta : Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas kedokteran Universitas Indonesia .

1.  Sebutkan obat apa yang fungsinya sama dengan asetazolamid yaitu menghambat karbonik
 anhidrase ?

2.      Apa indikasi dari obat asetazolamid ?

3.       Pada dosis tinggi asetazolamid dapat menimbulkan parestesia, apa itu parestesia ?

4.       Kenapa asetazolamid tidak boleh digunakan selama kehamilan ?

5.       Jelaskan farmakodinamik asetazolamid pada mata ?

6.       Apa efek dari penggunaan dosis berbih pada obat asetazolamid ?

7.   Apa yang terjadi jika senyawa dari obat asetazolaamid sedikit yang berikatan dengan reseptornya?

8.      Tuliskan nama kimia asetazolamid

9.       Berapa dosis acute mountain sickness pada orang  dewasa ?

10.   Bagaimana aksi farmakologi asetazolamid ?

28 komentar:

  1. Halo yasir, No.4 , Asetazolamid tidak boleh digunakan selama kehamilan karena pada hewan coba, obat in dapat menimbulkan efek teratogenik. Teratogenik (bahasa Inggris:Teratogenesis) adalah istilah medis yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti membuat monster. Dalam istilah medis, berarti perkembangan tidak normal dari sel selama kehamilan yang menyebabkan kerusakan pada embrio.

    BalasHapus
  2. Mengenai prtanyaan no 9, Dosis dewasa : 2 kali sehari 250 mg , dimulai 3-4 hari sebelum mencapai ketinggian 3.000 m atau lebih, dan dilanjutkan untuk beberapa waktu sesudah dicapai ketinggian tersebut

    BalasHapus
  3. Mengenai prtanyaan pertama, Obat dengan fungsi yang sama dengan acetazolamid yang dapat menghambat kerja enzim karbonik anhidrase adalah diklorofenamid.

    BalasHapus
  4. jawaban no 3 parestesia adalah sensasi abnormal berupa kesemutan, tertusuk, atau terbakar pada kulit yang umumnya dirasakan di tangan, kaki, lengan dan tungkas

    BalasHapus
  5. menurut saya jawaban no 8 nama kimia asetamizolid ialah N-(5-sulfamoil-1,3,4-tiadiazol-2-il)asetamida, Acetamox, Atenazol, Vetamox

    BalasHapus
  6. menurut saya jawaban no 10 inhibitor reversibel Noncompetitive dari karbonat anhidrase enzyme.Mengurangi pembentukan ion hidrogen dan bikarbonat dari karbon dioksida dan air, sehingga mengurangi ketersediaan ion ini untuk transportasi aktif ke sekresi. Mengurangi sekresi aqueous humor dan IOP.

    Meningkatkan ekskresi bikarbonat, natrium, dan kalium karena penurunan ion hidrogen dalam tubules.b ginjal Menyusutnya reabsorpsi air, meningkatkan volume urin, urin menjadi alkaline.b

    Pada penyakit gunung akut, efek dari acetazolamide pada keseimbangan asam-basa (yaitu, peningkatan ekskresi ginjal bikarbonat yang mengarah ke asidosis metabolik) hasil dalam hiperventilasi kompensasi dan ditingkatkan oxygenasi.

    Mekanisme Tepat aktivitas antikonvulsan jelas; mungkin karena asidosis metabolik, penghambatan karbonat anhidrase dalam SSP, atau mekanisme lainnya.

    BalasHapus
  7. menurut saya jawaban no 2 yaitu indikasi nya untuk :
    1. untuk penyakit jantung kongestif
    2. untuk kejang
    3. Edema akibat obat
    4. untuk glaukoma
    5. epilepsi

    BalasHapus
  8. 2. glaucoma, epilepsy, altitude sickness, periodic paralysis, idiopathic intracranial hypertension, and heart failure

    BalasHapus
  9. Untuk pertanyaan nmr 6 Apa efek dari penggunaan dosis berbih pada obat asetazolamid ?
    Pmbahasan:
    Setiap obat yg dikonsumsi pasti akan menyebabkan toksik, selain itu pada obat ini jg dapat menghambat sekresi asam lambung, timbul parestesia dan kantuk terus menerus apabila dosis yg digunakan berlebih

    BalasHapus
  10. Saya akan menjawab pertanyaan no. 5 Dalam cairan bola mata banyak sekali terdapat enzim karbonik anhidrase dan bikarbonat. Pemberian asetazolamid baik secara oral maupun parenteral, mengurangi pembentukan cairan bola mata disertai penurunan tekanan intra ocular sehingga asetazolamid berguna dalam pengobatan glaucoma.

    BalasHapus
  11. pertanyaan no 1, selain dikloroferamid, ada meatzolamid yang memiliki fungsi yang sama dengan acetazolamid,yaitu dapat menghambat kerja enzim karbonik anhidrase

    BalasHapus
  12. menurut saya jawaban no 1



    Penggunaan jangka pendek dalam glaukoma akut sudut tertutup untuk menurunkan tekanan intraokular (TIO) sebelum pembedahan. Seharusnya tidak digunakan untuk pengobatan jangka panjang glaucoma sudut tertutup,




    Akut Mountain Sickness (Sakit Karena Ketinggian)

    Pencegahan atau perbaikan gejala (misalnya, sakit kepala, kelelahan, insomnia, mual, sesak napas, pusing) berhubungan dengan sickness akut gunung,




    Mempersingkat waktu kontak dengan iklim Jika penyakit gunung akut berkembang, dengan durasi lebih pendek; tidak meniadakan perlunya berhenti pendakian atau turun gunung.




    Juga digunakan dalam pengobatan dan pencegahan penyakit. tidur ketinggian tinggi, Mengurangi pernapasan periodik dan apnea dan meningkatkan oxygenasi.




    Gangguan Kejang

    Manajemen (dalam kombinasi dengan antikonvulsan lainnya) dari epilepsi centrencephalic (misalnya, petit mal, kejang unlocalized); mungkin tidak efektif untuk terapi berkepanjangan, Belum dievaluasi dalam studi klinis terkontrol di tipe kejang tertentu,




    Edema

    Terapi tambahan dari edema akibat CHF atau terapi obat. Diuretik kurang kuat daripada diuretik thiazide; metabolik asidosis mengakibatkan hilangnya efek diuretik terjadi setelah 2-4 hari dari terapi terus menerus




    Kelumpuhan periodik

    Telah digunakan dalam pengobatan bentuk hyperkalemic dan hipokalemia dari paralysis periodik

    BalasHapus
  13. nmr 9
    Dosis dewasa : 2 kali sehari 250 mg , dimulai 3-4 hari sebelum mencapai ketinggian 3.000 m atau lebih, dan dilanjutkan untuk beberapa waktu sesudah dicapai ketinggian tersebut

    BalasHapus
  14. Untuk pertanyaan nmr 7, sama seperti obat lainnya bila sedikit berikatan dg reseptor maka efek terapi tidak tercapai, namun ada obat dengan bioavaibilas sedikit namun sudah dapat mencapai efek terapi

    BalasHapus
  15. untuk pertanyaan nomor 2. indikasinya antara lain Untuk Penyakit Jantung Kongestif, untuk kejang dan edema akibat obat.

    BalasHapus
  16. Saya ingin menjawab pertanyaan nomor 8,
    NAMA KIMIA ACETAZOLAMID :
    N-(5-sulfamoil-1,3,4-tiadiazol-2-il)asetamida, Acetamox, Atenazol, Vetamox,

    BalasHapus
  17. No 1
    Obat-obat yang menghambat kerja karbonik anhidrase diantaranya: Metazolamid Etokzolamid Diklorfenamid.

    BalasHapus
  18. hai om,disini saya akan mencoba menjawab pertanyaan no enam,jia acetazolamid diberikan pada dosis berlebih maka Menyebabkan disorientasi mental pada pasien sirosis hepatitis. Hali ini disebabkan oleh amoniak yang biasanya disekresi kedalam urin masuk kedalam darah karena tidak adanya H+ yang terbentuk dalam sel tubuli.

    BalasHapus
  19. 1. - Mengobati glaukoma sudut terbuka, glaukoma sekunder, dan glaukoma akut sudut tertutup
    - Sebagai terapi sebelum operasi pada glaukoma sudut tertutup
    - Sebagai diuretik
    - Mengobati epileps

    BalasHapus
  20. Jawaban pertanyaan no 2, indikasi nya yaitu Untuk menurunkan tekanan intraocular pada penyakit glaucoma, mengatasi paralisis periodic bahkan yang disertai dengan hipokalemia, mengurangi gekala acute mountain sickness, dan penghambatan karbonikan anhidrase bermanfaat untuk mengatasi alkalosis metabolic terutama yang disebabkan oleh eksresi H+ berlebihan karena pemberian diuretic.

    BalasHapus
  21. assalamualaikum yasir obat ini tidak boleh dikonsumsi ibu hamil karena dapat mengakibatkan penurunan prkembangan janin dapat merusak embrio sehingga tidak dianjurkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, azetolamid bersifat teratogenik

      Hapus
    2. karena obat ini juga sampai melewati plasenta hingga sampai ke janin mangkanya dapat bersifat teratogenik tsb

      Hapus
  22. no5
    Efek farmakodinamika yang utama dari asetazolamid adalah penghambatan karbonik anhidrase secara nonkompetitif. Akibatnya terjadi perubahan sistemik dan pearubahan terbatas pada organ tempat enzim tersebut berada.
    Asetazolamid memperbesar ekskresi K+, tetapi efek ini hanya nyata pada permulaan terapi saja, sehingga pengaruhnya terhadap keseimbangan kalium tidak sebesar pengaruh tiazid.
    Penggunaan utama adalah menurunkan tekanan intraokuler pada penyakit glaukoma. Asetazolamid juga efektif untuk mengurangi gejala acute mountain sickness.

    BalasHapus
  23. baiklah saya akan coba jawab no 2 adapun indikasi dari obat asetazolamid yaitu Pengobatan glaukoma, mengatasi diuretik dan mengobati epilepsi.

    BalasHapus
  24. assalamualaikum yasir obat ini tidak boleh dikonsumsi ibu hamil karena dapat mengakibatkan penurunan prkembangan janin dapat merusak embrio sehingga tidak dianjurkan

    BalasHapus
  25. hai yassir, saya akan menjawab pertanyaan no 2. Menurut pusat informasi obat nasional BPOM, indikasi asetazolamid adalah penurunan tekanan intraokuler dalam glaukoma sudut lebar, glaukoma sekunder, dan perioperatif pada glaukoma sudut sempit; diuresis.

    BalasHapus
  26. 2. indikasi dari obat acetazolamide
    Mengobati glaukoma sudut terbuka, glaukoma sekunder, dan glaukoma akut sudut tertutup

    BalasHapus